Monday, August 17, 2009

Bendera kertas merah walau tak semerah darah dan putih walau tak seputih tulang

Pagi menggeliat dengan caranya yang selalu menakjubkan....
Matahari terbit..
Kabut malam perlahan memudar...
Embun menetes di ujung pucuk dedaunan

Dan.........

Tentunya kehidupan
Berangsur angsur mulai berjalan
Dengan raungan mesin kendaraan dan pabrik

17 Agustus............hari kemerdekaan kita

Di tangan bocah polos tanpa noda
Tak tahu arti namun tetap bangga
Digenggam tak terlepaskan
Berkibar angin tak hampiri dia mencari

Aku malu walau punya bendera kain
Tuan ...
bagai mana dengan kalian
Yang makan dan berkendaraan
dari Bendera kain....
Berjiwa kah.............
======================================…
16 08 09
salam
BEDER